Sukses

Food

Memahami Seremoni Matcha bukan Sekadar Tradisi Biasa

Fimela.com, Jakarta Apakah kamu penggemar matcha? Sajian khas Jepang ini kini hampir disediakan di setiap cafe. Baik di Jakarta maupun daerah. Tapi tahukah kamu jika di balik secangkir matcha hangat, tersembunyi sebuah ritual penuh makna yang telah diwariskan turun-temurun di Jepang?

Tradisi ini disebut dengan seremoni matcha, atau yang dikenal sebagai chado. Hal ini bukan sekadar cara menyeduh teh, seremoni ini adalah pengalaman spiritual yang menyatukan keheningan, dan kesederhanaan.

Seremoni matcha ini mulai berkembang sejak abad ke-9, namun bentuk seremoni yang kita kenal sekarang tumbuh pada abad ke-15, diperkaya oleh pengaruh spiritual dan estetik dari para biksu Zen serta kalangan bangsawan.

Tentang Seremoni Matcha

Ada empat prinsip utama dalam seremoni matcha atau chado: wa (harmoni), kei (rasa hormat), sei (kemurnian), dan jaku (ketenangan). Praktik ini mengajak kita untuk melambat, menghargai hal-hal sederhana, dan menjalin koneksi yang tulus dengan orang lain.

Dalam dunia yang serba cepat, seremoni ini bisa menjadi ruang untuk bernafas. Ia menawarkan mindfulness, bukan sebagai konsep yang dipelajari di buku, tapi sebagai pengalaman yang dirasakan lewat tangan, mata, dan hati.

Tak heran, tradisi ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Karena setiap momennya penuh dengan filosofi. Setiap gerakan dalam seremoni matcha dilakukan dengan presisi dan ketenangan. 

Mulai dari menyambut tamu, memanaskan mangkuk, hingga mengaduk matcha dengan chasen, semua dilakukan dalam alur yang sudah ditentukan. Dalam versi formal, seremoni bisa berlangsung hingga beberapa jam, dengan sajian makanan kecil dan ritual pembersihan alat di hadapan tamu. Di versi yang lebih kasual, langkahnya lebih singkat, namun esensinya tetap sama.

Setiap gerakan memiliki filosofi. Misalnya, cara membasuh alat adalah simbol pembersihan batin. Menghidangkan teh dengan dua tangan menunjukkan penghormatan dan kehadiran penuh. Seremoni ini mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru, untuk hadir sepenuhnya di setiap langkah kecil.

Jenis Matcha yang Digunakan

Sahabat Fimela, matcha adalah teh hijau berbentuk bubuk yang dibuat dari menggiling teh hijau hingga halus seperti tepung. Orang Jepang mengenal matcha sejak abad ke-12 (zaman Kamakura) setelah matcha dibawa ke Jepang oleh pendeta Zen aliran Rinzai bernama Eisai. 

Matcha di Jepang dengan kualitas terbaik dihasilkan di daerah Uji, Aichi, Shizuoka, dan Kyushu. Ada dua jenis matcha seremoni yang biasa digunakan yaitu kama dan morning matcha. Keduanya memiliki rasa yang berbeda.

Matcha seremoni memiliki warna yang lebih hijau terang, aromanya segar dan memiliki tekstur yang lembut. Dengan kelebihan ini, matcha yang khusus digunakan untuk acara seremoni dilabeli harga yang lebih mahal dibanding matcha biasa.

Persiapan Alat yang Digunakan untuk Seremoni Matcha

Sebelum sebuah seremoni dimulai, banyak hal yang harus dipersiapkan secara cermat. Tuan rumah akan memastikan semua alat berada dalam kondisi terbaik, seperti chawan (mangkuk teh), chasen (pengocok bambu), dan chashaku (sendok teh bambu). Memilih matcha juga tak bisa sembarangan—hanya bubuk teh hijau berkualitas tinggi, biasanya dari panen pertama, yang digunakan untuk menciptakan rasa umami yang lembut.

Ruang seremoni juga disiapkan dengan penuh perhatian. Umumnya, digunakan ruangan yang tenang dan minimalis, agar fokus tetap pada momen dan hubungan antara tuan rumah dan tamu. Pakaian pun menjadi bagian dari etiket: biasanya kimono atau busana sederhana yang tidak mencolok, mencerminkan rasa hormat terhadap acara sakral ini.

Bagaimana menarik, kan? Di Indonesia sendiri sudah banyak cafe yang menyediakan seremini matcha ini. Selain itu, kamu pun bisa memulai dari kelas-kelas dasar yang kini banyak tersedia, baik daring maupun tatap muka. Banyak komunitas teh yang terbuka dan senang berbagi pengetahuan, mulai dari seni menyeduh hingga makna filosofis di baliknya.

Jadi, apakah kamu tertarik?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading
OSZAR »