Fimela.com, Jakarta Terkenal karena teksturnya yang lembut, serbaguna, dan bermanfaat bagi kesehatan. Baik digunakan dalam salad, smoothie, atau sebagai topping roti panggang, alpukat menjadi bahan dapur yang disukai banyak orang karena buah ini menghadirkan cita rasa yang unik pada berbagai hidangan. Namun, salah satu aspek yang paling menyebalkan dari penggunaan alpukat adalah kecenderungannya untuk cepat berubah kecokelatan setelah dipotong.
Dengan permasalah tersebut, artikel ini akan membahas ilmu di balik proses pencoklatan alpukat, mengeksplorasi berbagai metode untuk menjaga kesegarannya, serta memberikan kiat praktis bagi penggemar alpukat agar bisa menikmati buah ini lebih lama. Melansir dari meatcheftools.com, berikut ini adalah beberapa cara efektif yang bisa dicoba di rumah. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.Â
Mengapa Alpukat Berubah Warna?
Tahukah kamu? Bahwa buah alpukat berubah warna menjadi cokelat karena proses alami yang dikenal sebagai proses oksidasi. Saat dagingnya terkena udara, enzim yang disebut polifenol oksidase akan bereaksi dengan oksigen, yang kemudian menyebabkan terbentuknya melanin, yaitu pigmen gelap. Meskipun reaksi ini merupakan bagian normal dari proses penuaan alpukat sendiri, tetapi reaksi ini tidak menarik secara visual dan dapat memengaruhi rasa dan aroma.Â
Advertisement
Faktor-faktor yang Menyebabkan Browning
Beberapa faktor yang menyebabkan tingkat pencoklatan pada alpukat:
- Paparan Udara:Â Penyebab utama terjadinya pencoklatan adalah kontak langsung dengan oksigen.
- Suhu:Â Suhu yang lebih tinggi dapat mempercepat proses oksidasi.
Memahami faktor-faktor ini adalah langkah pertama kamu dalam menerapkan metode pengawetan yang efektif dan praktis di bawah ini, lho!
Advertisement
Cara Terbaik Menjaga Buah Alpukat Tetap Segar
1. Air Jeruk Lemon atau Jeruk Nipis
Menggunakan air perasan dari lemon atau jeruk nipis adalah salah satu cara paling sederhana dan efektif untuk memperlambat oksidasi pada buah alpukat.Â
Cara Pemakaiannya:
- Peras sedikit air lemon atau jeruk nipis pada bagian daging alpukat yang terbuka.
- Gunakan kuas atau punggung sendok untuk menyebarkan jus secara merata.
- Bungkus alpukat dengan rapat dalam plastik pembungkus atau simpan dalam wadah yang kedap udara.
Kandungan asam sitrat dalam air jeruk lemon atau jeruk nipis berfungsi menghambat reaksi enzimatik yang menyebabkan terjadinya pencoklatan.
2. Minyak Zaitun
Cara lain untuk mencegah alpukat menjadi kecoklatan adalah dengan menggunakan minyak zaitun. Lapisan minyak zaitun ini dapat mencegah alpukat berubah warna dengan cara membatasi paparan oksigen.
Cara Pemakaiannya:
- Tuangkan minyak zaitun tipis-tipis ke permukaan potongan alpukat.
- Ratakan secara merata, pastikan tertutup penuh.
- Simpan alpukat dalam wadah kedap udara atau bungkus rapat dengan plastik pembungkus.
Minyak inilah yang kemudian bertindak sebagai penghalang, membatasi paparan alpukat terhadap oksigen.
3. Perendaman Air
Bagi mereka yang mencari metode yang lebih sederhana daripada dua metode di atas, merendam alpukat dalam air bisa sangat efektif digunakan untuk menjaga kesegaran alpukat lebih lama.
Cara Pemakaiannya:
- Letakkan potongan alpukat dengan daging buahnya menghadap ke bawah ke dalam mangkuk berisi air.
- Pastikan seluruh permukaan terendam.
- Tutupi mangkuk atau tutupi dengan bungkus plastik untuk perlindungan tambahan.
Metode ini membatasi kontak oksigen dan dapat menjaga buah tetap segar lebih lama.
4. Metode Bawang
Meskipun terdengar aneh, metode pengawetan menggunakan bawang bombay bisa menjadi solusi kreatif untuk menghambat pencoklatan alpukat tanpa mengubah rasanya secara signifikan, lho! Jadi, jangan khawatir rasanya terkontaminasi oelh rasa bawang, ya.Â
Cara Pemakaiannya:
- Letakkan sepotong bawang bombay dalam wadah kedap udara bersama setengah buah alpukat (sisi yang dipotong menghadap ke atas).
- Tutup wadah dan diamkan dalam lemari es.
Senyawa sulfur yang dilepaskan dari bawang membantu memperlambat proses oksidasi tanpa mempengaruhi rasa alpukat secara signifikan dan tentunya dapat menjaga alpukat tetap segar dan tahan lama.Â
Â
Memilih Wadah Penyimpanan yang Tepat
Metode yang sudah kamu pilih dapat ditingkatkan dengan memilih wadah penyimpanan yang tepat. Wadah yang tepat dapat menciptakan lingkungan yang optimal untuk memperpanjang kesegaran alpukat pada saat disimpan.Â
Wadah Kedap Udara vs. Bungkus Plastik
- Wadah kedap udara:Â Wadah ini sangat efektif untuk menjaga alpukat yang dipotong tetap segar. Wadah ini membantu meminimalkan paparan udara sekaligus mempertahankan kelembapannya.Â
- Bungkus Plastik:Â Membungkus alpukat dengan rapat dalam plastik juga dapat mencegah udara masuk ke dalam daging alpukat. Namun, pastikan untuk menekan bungkus plastik langsung ke permukaan alpukat untuk menghilangkan udara yang terperangkap di dalamnya.
Menyimpan Alpukat Utuh vs. Dipotong
Dalam hal penyimpanan, cara terbaik untuk menjaga kesegaran alpukat bergantung pada kondisi buah tersebut. Apakah buah tersebut masih utuh atau sudah dipotong sesuai selera? Karena faktanya, setiap kondisi membutuhkan pendekatan berbeda agar alpukat tetap segar dan tidak cepat berubah warna ataupun teksturnya.Â
Menyimpan Alpukat Utuh
Jika kamu memiliki alpukat yang belum matang, simpanlah di tempat yang sejuk dan gelap di atas meja dapur. Setelah matang, pertimbangkan untuk memindahkannya ke lemari es untuk memperpanjang masa simpannya. Untuk alpukat yang sudah matang, menyimpannya di lemari es dapat membantu mempertahankan kualitasnya selama beberapa hari ke depan.
Menyimpan Alpukat yang Sudah Dipotong
Alpukat yang dipotong lebih rentan terhadap pencoklatan, jadi sebaiknya disimpan dengan salah satu metode pengawetan yang disebutkan sebelumnya, disertai penyegelan hati-hati dalam wadah atau bungkus kedap udara yang akan digunakan.
Â