Sukses

Parenting

Bayi Sudah Mengerti Ucapan Orangtua? Kenali Tandanya dan Lakukan 4 Stimulasi Ini!

Fimela.com, Jakarta Pernah merasa si kecil seperti paham saat diajak bicara? Seperti menoleh saat namanya dipanggil, atau tersenyum saat mendengar kata “makan”. Ternyata, itu bukan cuma perasaan. Bayi memang mulai mengerti ucapan orang dewasa bahkan sebelum bisa berbicara. Kemampuan ini penting untuk mendukung perkembangan bahasa dan komunikasi mereka ke depannya.

Penelitian dari luar negeri menyebutkan bahwa bayi sudah mulai menyerap dan memahami bahasa sejak usia 6 bulan. Mereka bisa mengenali kata-kata umum, nada suara, serta ekspresi wajah dari orang-orang terdekat. Dengan stimulasi yang tepat, kemampuan ini bisa tumbuh lebih cepat dan kuat. Lalu, apa saja tandanya bayi mulai mengerti ucapan? Dan stimulasi seperti apa yang bisa kita lakukan?

Simak selengkapnya pada artikel yang dilansir dari raisingchildren.net.au berikut ini!

Tanda-Tanda Bayi Mulai Mengerti Ucapan

1. Menoleh saat namanya dipanggil: Biasanya muncul pada usia 6–9 bulan. Ini menandakan bahwa bayi mulai mengenali dirinya sendiri lewat suara. Ketika ia langsung menoleh atau tersenyum saat mendengar namanya, berarti ia sudah mulai memahami bahwa “kata” itu merujuk pada dirinya.

2. Merespons perintah sederhana: Saat kita berkata “jangan” dan bayi berhenti bergerak, itu tanda bahwa ia mulai menangkap makna dari kata-kata. Ini biasanya muncul pada usia 9 bulan ke atas, dan akan semakin jelas jika sering diberikan perintah atau arahan dengan intonasi yang konsisten.

3. Mengikuti arah tunjuk atau pandangan: Bayi mulai memperhatikan arah jari atau mata kita. Misalnya, saat kita menunjuk bola sambil berkata “itu bola”, dan ia ikut melihat ke arah tersebut. Ini menunjukkan bahwa bayi mulai memahami konsep simbolik dari kata dan objek.

4. Meniru ekspresi atau suara: Mengeluarkan suara seperti “ba-ba” atau “da-da” adalah cara bayi mencoba meniru Anda. Mereka juga bisa meniru ekspresi wajah seperti tersenyum, mengernyit, atau tertawa. Ini bagian penting dari proses komunikasi awal.

5. Menggunakan gerakan untuk berkomunikasi: Melambaikan tangan untuk “dadah” atau mengulurkan tangan saat ingin digendong adalah bentuk komunikasi non-verbal yang menunjukkan bayi mengerti situasi sosial dan ucapan orangtuanya.

Stimulasi untuk Membantu Bayi Memahami Bahasa

1. Berbicara Tatap Muka Sejak Dini

Berbicara sambil menatap mata bayi adalah salah satu cara paling efektif untuk membangun koneksi dan menstimulasi kemampuan bahasanya. Tatapan mata yang konsisten akan membuat bayi fokus dan merasa diajak “berinteraksi”, meskipun ia belum bisa membalas dengan kata-kata.

Saat kita mengajak bayi bicara tentang aktivitas sehari-hari—misalnya saat memandikannya atau mengganti popok—sebutkan apa yang sedang dilakukan dengan nada lembut dan ekspresif. Kebiasaan ini akan membuat bayi lebih cepat mengenal ritme dan pola dalam percakapan.

2. Responsif terhadap Celotehan Bayi

Setiap suara yang keluar dari mulut bayi, sekecil apa pun, adalah bentuk komunikasi. Saat bayi menggumam atau berceloteh, cobalah untuk langsung merespons dengan meniru atau menambahkan kata-kata seperti, “Wah, adik bilang ‘ba-ba’, ya? Hebat!” Respons ini bukan hanya membangun rasa percaya diri bayi, tapi juga membuat mereka merasa “didengar”. Ini jadi pondasi penting dalam membentuk kemampuan berbicara dan membangun komunikasi dua arah. 

3. Gunakan Gerakan dan Bahasa Tubuh

Menggabungkan ucapan dengan gerakan akan mempercepat bayi memahami makna kata. Misalnya, ketika kita melambaikan tangan sambil mengatakan “dadah”, atau menggeleng saat berkata “tidak”, bayi belajar menghubungkan kata dengan tindakan nyata.Bahasa tubuh juga membantu bayi menangkap nuansa emosi dari ucapan kita. Intonasi lembut dengan senyuman akan terasa berbeda dibanding suara tegas dengan alis mengernyit. Ini sangat membantu dalam mengenalkan emosi dan ekspresi sosial pada bayi. 

4. Ajak Bermain Interaktif

Permainan seperti “cilukba”, tepuk tangan, atau menyusun balok warna-warni bukan cuma menyenangkan, tapi juga mendukung perkembangan bahasa dan kognitif. Saat kita bermain sambil menyebut nama warna, bentuk, atau gerakan, bayi akan menyerap informasi sambil tertawa gembira. Aktivitas seperti ini juga melatih perhatian, konsentrasi, dan kemampuan bayi merespons rangsangan dari lingkungan. Pilih permainan yang sesuai usia dan lakukan dengan intensitas ringan tapi konsisten agar bayi tidak cepat bosan.

 

Semoga informasi di atas bermanfaat, ya, sahabat Fimela!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading
OSZAR »