Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah merasa berat badan naik tiba-tiba padahal sedang diet? Wajah jadi lebih chubby atau kaki terasa bengkak? Bisa jadi, itu bukan karena lemak, melainkan water weight atau berat air. Kondisi ini terjadi saat tubuh menyimpan kelebihan cairan, biasanya dipicu asupan garam berlebih, kurangnya aktivitas fisik, atau perubahan hormon.
Jangan khawatir, water weight ini bukanlah lemak dan bisa diatasi dengan beberapa cara sederhana. Lantas, bagaimana cara efektif mengatasi water weight saat diet? Yuk, simak tips lengkapnya berikut ini!
Berikut adalah beberapa cara mudah untuk mengurangi water weight seperti yang dilansir dari Health. Apa saja?
Advertisement
Advertisement
1. Atur Asupan Garam (Sodium)
Sodium memiliki sifat menarik air ke dalam tubuh. Oleh karena itu, langkah pertama dan terpenting adalah mengurangi asupan garam. Hindari makanan olahan, makanan cepat saji, dan makanan kemasan yang umumnya tinggi kandungan sodium.
Saat memasak, gunakan garam secukupnya saja dan hindari menambahkan garam tambahan pada makanan yang sudah jadi. Batasi juga konsumsi makanan yang diawetkan dengan garam, seperti ikan asin atau acar.
Dengan mengurangi asupan sodium, tubuh akan lebih mudah melepaskan kelebihan air yang tersimpan.
2. Tingkatkan Asupan Air Putih
Mungkin terdengar paradoks, tetapi minum air putih yang cukup justru membantu tubuh membuang kelebihan air. Dehidrasi justru memicu tubuh untuk menahan air lebih banyak sebagai bentuk pertahanan.
Targetkan untuk minum minimal 8 gelas air putih setiap hari, atau bahkan lebih, tergantung pada tingkat aktivitas dan iklim tempat Sahabat Fimela berada. Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik agar metabolisme berjalan lancar dan kelebihan cairan bisa dikeluarkan.
Air putih membantu ginjal berfungsi optimal dalam menyaring dan membuang kelebihan cairan dari tubuh.
Advertisement
3. Konsumsi Makanan Kaya Kalium
Kalium adalah mineral penting yang membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam tubuh. Dengan mengonsumsi makanan kaya kalium, Sahabat Fimela dapat membantu mengurangi retensi air.
Beberapa contoh makanan kaya kalium antara lain pisang, alpukat, kentang, bayam, dan tomat. Tambahkan makanan-makanan ini ke dalam menu diet harian Sahabat Fimela.
Kalium membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh, yang penting untuk mengatur kadar cairan.
4. Kurangi Asupan Karbohidrat Sederhana
Tubuh menyimpan karbohidrat dalam bentuk glikogen, yang juga menyimpan air. Mengurangi asupan karbohidrat, terutama karbohidrat sederhana seperti roti putih dan pasta, dapat membantu mengurangi retensi air.
Ganti karbohidrat sederhana dengan karbohidrat kompleks seperti ubi jalar dan beras merah. Karbohidrat kompleks dicerna lebih lambat dan tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang drastis.
Namun, pastikan Sahabat Fimela tetap mengonsumsi karbohidrat secukupnya untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh.
Advertisement
5. Rutin Berolahraga
Olahraga secara teratur tidak hanya membakar kalori, tetapi juga meningkatkan sirkulasi darah dan membantu tubuh membuang kelebihan air melalui keringat.
Pilihlah jenis olahraga yang Sahabat Fimela sukai dan lakukan secara rutin, minimal 30 menit setiap hari, atau hampir setiap hari dalam seminggu. Aktivitas fisik membantu melancarkan metabolisme dan mengurangi retensi cairan.
Selain itu, olahraga juga membantu mengurangi stres, yang juga dapat memicu retensi air.
6. Tidur yang Cukup
Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh. Usahakan untuk tidur 7-9 jam setiap malam untuk membantu mengatur kadar cairan.
Saat tidur, tubuh memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk keseimbangan cairan.
Dengan tidur yang cukup, Sahabat Fimela dapat membantu mengurangi risiko retensi air dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.