Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, seperti yang kita ketahui bersama, otak adalah organ paling kompleks sekaligus paling krusial dalam tubuh manusia. Hal ini sebab otak bertanggung jawab atas berbagai fungsi penting seperti berpikir, belajar, mengingat, hingga mengendalikan emosi dan gerakan tubuh. Oleh karena itu, menjaga kesehatan otak sama pentingnya dengan menjaga kesehatan jantung atau organ lainnya—salah satunya adalah dengan memerhatikan pola makan kita.
Meski pola makan memegang peranan besar untuk menjaga otak agar tetap optimal, sayangnya, tidak semua orang sadar bahwa apa yang dikonsumsi setiap hari bisa membawa pengaruh langsung terhadap kinerja otak. Bahkan, beberapa kebiasaan makan yang tampak sepele bisa secara perlahan merusak kesehatan otak tanpa kita sadari. Jika terus dibiarkan, hal ini dapat meningkatkan risiko gangguan kognitif, penurunan daya ingat, bahkan hingga penyakit serius seperti Alzheimer dan demensia.
Untuk itu, penting bagi kita untuk mengenali apa saja kebiasaan makan yang perlu dihindari—demi menjaga kesehatan otak. Mengutip dari healthline.com, berikut adalah empat diantaranya.
Advertisement
Advertisement
Terlalu Banyak Konsumsi Gula
Gula memang dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi. Namun, konsumsi gula berlebihan, terutama dari makanan olahan dan minuman manis, bisa berdampak buruk bagi otak. Penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula berhubungan dengan penurunan volume otak, terutama di bagian yang berperan dalam memori jangka pendek. Kadar gula darah yang tidak stabil juga dapat memengaruhi suasana hati dan menurunkan kemampuan konsentrasi.
Berikut adalah solusi yang bisa diterapkan:
- Ganti minuman manis seperti soda dan teh kemasan dengan air putih, infused water, atau teh herbal tanpa gula.
- Pilih camilan alami seperti buah segar yang kaya serat dan antioksidan.
- Cek label nutrisi pada makanan kemasan dan batasi konsumsi gula tambahan harian.
Melewatkan Sarapan
Sarapan merupakan waktu makan yang sangat penting karena otak membutuhkan asupan energi untuk memulai aktivitas. Melewatkan sarapan bisa menyebabkan otak kekurangan glukosa, yang merupakan bahan bakar utamanya. Akibatnya, tubuh menjadi lemas, sulit berkonsentrasi, dan suasana hati mudah terganggu. Bahkan dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat membuat metabolisme tubuh melambat dan memperburuk pola makan secara keseluruhan.
Sebagai solusinya, kamu bisa menerapkan:
- Siapkan menu sarapan yang mudah dan cepat, seperti oatmeal, roti gandum dengan telur, atau smoothies buah dan sayuran.
- Tidur lebih awal agar bisa bangun dengan cukup waktu untuk sarapan.
- Simpan bahan makanan sarapan yang praktis namun sehat agar tidak tergoda melewatkannya.
Advertisement
Terlalu Banyak Makanan Olahan
Makanan olahan seperti mi instan, sosis, nugget, dan camilan kemasan mengandung lemak trans, garam tinggi, serta berbagai bahan tambahan yang tidak baik bagi otak. Konsumsi berlebihan makanan ini berhubungan dengan peradangan pada otak dan meningkatnya risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.
Otak membutuhkan asupan yang kaya akan nutrisi seperti vitamin B, antioksidan, dan lemak sehat—yang sayangnya justru tidak ditemukan dalam makanan olahan.
Solusi yang bisa diterapkan:
- Biasakan memasak sendiri dengan bahan alami dan segar seperti sayuran, buah, ikan, dan kacang-kacangan.
- Batasi makanan cepat saji dan pilih produk kemasan yang memiliki label "tanpa lemak trans" atau "rendah sodium."
- Ganti camilan olahan dengan pilihan yang lebih sehat seperti edamame, yogurt tanpa gula, atau granola buatan sendiri.
Makan Terlalu Cepat
Kebiasaan makan cepat sering terjadi karena gaya hidup yang serba terburu-buru. Padahal, makan dengan tergesa-gesa bisa mengganggu sistem pencernaan dan membuat tubuh sulit menyerap nutrisi dengan maksimal, termasuk nutrisi penting untuk otak. Selain itu, otak juga butuh waktu sekitar 20 menit untuk menerima sinyal kenyang, sehingga makan cepat cenderung menyebabkan makan berlebihan.
Solusinya:
- Praktikkan mindful eating dengan duduk tenang, mengunyah perlahan, dan menghindari distraksi seperti ponsel atau televisi saat makan.
- Gunakan piring kecil untuk mengontrol porsi dan nikmati setiap suapan secara sadar.
- Sisihkan waktu khusus untuk makan, meskipun hanya 15–20 menit.
Â