3 Tips Menyeimbangkan Peran Antara sebagai Ibu dan Istri

Virlia Sakina Diperbarui 25 Mei 2025, 11:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Mengelola peran sebagai ibu dan istri bukanlah hal yang mudah. Terkadang, tanggung jawab yang bertumpuk membuat waktu terasa begitu terbatas. Ada momen ketika keinginan untuk memberikan yang terbaik justru membuat segalanya terasa berat.

Banyak yang merasa dilema ketika harus membagi peran atau perhatian antara keluarga inti dan pasangan. Hal ini sering kali memunculkan konflik kecil yang, jika dibiarkan, dapat berkembang menjadi masalah yang lebih besar. Penting untuk mencari keseimbangan agar keharmonisan keluarga tetap terjaga.

Bukan hanya soal tugas rumah tangga atau pengasuhan anak, menjaga hubungan baik dengan pasangan juga memerlukan perhatian khusus. Dengan strategi yang tepat, menjalankan peran ganda ini bisa menjadi pengalaman yang penuh kebahagiaan. Dilansir dari Talk to Angel, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Menetapkan Prioritas Berdasarkan Kebutuhan

Seorang ibu yang sedang bekerja sambil memberi waktu untuk anaknya (Foto: Freepik/freepik).

Memahami kebutuhan keluarga adalah langkah awal untuk menciptakan keseimbangan. Setiap anggota keluarga memiliki harapan dan kebutuhan yang berbeda. Mengenali hal ini akan membantu menentukan prioritas tanpa mengesampingkan perasaan siapa pun.

Misalnya, anak-anak membutuhkan perhatian lebih saat mereka sedang belajar hal baru atau menghadapi tantangan. Di sisi lain, pasangan juga memerlukan waktu berkualitas untuk menjaga keintiman hubungan. Cobalah membuat daftar kegiatan harian yang fleksibel agar semua kebutuhan dapat terpenuhi.

Penting juga untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri. Fokus pada hal-hal yang benar-benar esensial dan jangan ragu untuk meminta bantuan ketika dibutuhkan. Dengan begitu, energi dapat teralokasi dengan lebih baik.

3 dari 4 halaman

Membangun Komunikasi yang Efektif

Keluarga harmonis, sang ayah yang sedang kerja dan dirangkul oleh istrinya (Foto: Freepik/freepik).

Komunikasi menjadi kunci utama dalam menjaga keseimbangan peran. Terbuka mengenai kebutuhan dan perasaan dapat mengurangi potensi salah paham.

Luangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati dengan pasangan. Diskusikan pembagian tanggung jawab secara adil agar beban tidak terasa berat sebelah. Jangan lupa untuk melibatkan anak-anak dalam percakapan sederhana agar mereka merasa dihargai.

Selain berbicara, mendengarkan dengan penuh perhatian juga penting. Dengarkan cerita, keluhan, atau bahkan hal-hal kecil yang disampaikan keluarga. Respons yang tulus dapat menciptakan suasana saling mendukung.

4 dari 4 halaman

Memberikan Waktu untuk Diri Sendiri

Seorang ibu yang memeluk sambil menggendong bayinya (Foto: Freepik/freepik).

Di tengah rutinitas yang padat, jangan lupa memberikan ruang untuk diri sendiri. Me time bukanlah bentuk egoisme, melainkan cara untuk menjaga kesehatan mental dan emosi.

Manfaatkan waktu ini untuk melakukan hal-hal yang disukai, seperti membaca buku, menikmati musik, atau sekadar berjalan santai. Kegiatan sederhana ini bisa menjadi sumber energi baru yang membantu menghadapi tantangan sehari-hari dengan lebih positif.

Dengan tubuh dan pikiran yang segar, membagi perhatian antara anak dan pasangan akan terasa lebih mudah. Kebahagiaan pribadi dapat menciptakan atmosfer yang hangat bagi seluruh keluarga.

Menyeimbangkan peran sebagai ibu dan istri memang memerlukan usaha, tetapi hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil. Dengan menetapkan prioritas, membangun komunikasi yang baik, dan menyisihkan waktu untuk diri sendiri, keharmonisan keluarga bisa tetap terjaga.

 

Penulis: Virlia Sakina Ramada

#Unlocking the Limitless

OSZAR »